Senin, 16 November 2009

LAPAN Sudah Teliti 'Kiamat' 2012 Sejak 1975

INILAH.COM, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ternyata telah meneliti 'kiamat' yang diramalkan pada 2012 sejak 1975. Benarkah ramalan kiamat itu akan terjadi?

Menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan LAPAN, Bambang S Tedjasukmana fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 sebenarnya bukanlah kiamat. Melainkan adalah badai Matahari.

Prediksi tersebut berdasarkan pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an. Dan di Indonesia telah dilakukan LAPAN sejak tahun 1975.

Menurutnya, badai Matahari itu akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari. Kedahsyatan ledakkan itu menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima yang telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Sedang CME, adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel-partikel berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik.

Gangguan cuaca Matahari itu ternyata dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi. Selanjutnya, berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF).

Selain itu, dapat juga membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, Seperti terganggunya magnet Bumi yang berdampak pada terganggunya alat pacu jantung.

Untuk mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, LAPAN telah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LPAN Bandung. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio.

Langkah antisipasi LAPAN yang juga telah dilakukan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari muncul badai antariksa ini. Yakni Dephan, TNI, Dephub, PLN, Depkominfo dan Pemerintah Daerah. Jadi, ramalan Suku Maya yang diangkat dalam film 2012 sebaiknya tidak perlu ditanggapi serius apalagi dipercayai. [*/mut]

Kesesatan Film Kiamat Ala Hollywood



Selasa, 17/11/2009 09:11 WIB Cetak | Kirim

Film kiamat 2012 garapan Hollywood sudah menuai protes dari tokoh Islam. Adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang, KH Mahmud Zubaidi yang pertama kali mengecam film yang sudah tayang di Indonesia itu.

Menurutnya, sebagai umat Islam, harus mempercayai bahwa kiamat merupakan rahasia Allah. Jadi, jangan percaya dengan ramalan kiamat versi bangsa Maya. ”Film itu tidak pantas untuk ditayangkan, karena bisa mempengaruhi pemikiran umat. Soal kapan kiamat, itu kuasa Sang Pencipta. Jadi kita tidak boleh menentukan hari itu. Itu menyesatkan,” tegas Ulama Malang ini.

Berbeda dengan KH Mahmud, Ketua MUI pusat, KH Amidhan tidak begitu mempermasalahkan film itu. ”Secara pribadi, saya tidak menganggap itu masalah besar. Asalkan, film 2012 tidak diasosiasikan dengan hari kiamat. Kiamat hanya Allah yang tahu. Dan film hanya fiksi, bukan kisah nyata,” jelas Amidhan di Jakarta kemarin.

Mungkin, apa yang dijelaskan Amidhan ada benarnya. Bahwa film yang menelan biaya produksi sebesar dua ratusan juta dolar atau sekitar 2 trilyun rupiah itu tidak lebih dari sekadar khayalan orang-orang film. Dan itu tidak lepas dari trik bisnis Hollywood untuk meraup uang sebanyak-banyaknya. Dalam tayang selama tiga hari di 105 negara, film ini sudah meraup untung 25 juta dolar.

Kalau dikritisi lebih dalam, film garapan Roland Emmerich ini tidak lebih dari ungkapan ketakutan yang berlebihan terhadap ramalan bencana dari kacamata orang atheis. Film berdurasi 158 menit ini sama sekali tidak menggambarkan kebesaran bahkan keberadaan Tuhan dan kekerdilan manusia. Pesan yang bisa ditangkap dari film ini justru menuhankan ilmu pengetahuan dan kebodohan agama.

Seperti umumnya film-film Hollywood yang lain, film 2012 lebih cocok menggambarkan suasana peperangan ala koboi Amerika dengan keganasan alam. Selain itu, nalar logika ilmiah film ini begitu dangkal dan sentuhan religusitasnya yang sangat sangat kering.

Satu hal yang sudah biasa dalam film Hollywood, penggambaran betapa bijaksananya Amerika. Terlebih lagi presidennya. Dalam film ini, presiden Amerika adalah di antara mereka yang tidak mau meninggalkan ketakutan rakyatnya ketika pemimpin dunia yang lain sudah kabur menyelamatkan diri. Sang presiden pun digambarkan menemui ajal bersama rakyatnya yang sedang menderita.

Apa yang disampaikan Ketua MUI Malang memang benar, ”Film ini sangat menyesatkan.” mnh

NASA Menilai Bumi Aman Inilah Argumentasi Kiamat 2012


INILAH.COM, Jakarta - Ketakutan kiamat akan terjadi pada 2012 telah merasuki seluruh dunia. Lalu dari mana kekhawatiran kiamat itu, dan landasan sains apa yang mendukung teori itu?
Teori bumi akan kiamat 2012 banyak dipengaruhi oleh legenda suku Maya yang dimulai pada 3.114 SM. Bangsa Maya membuat kalender 'hitungan panjang' yang berlangsung selama 5.125 tahun dan akan habis pada pada 21 Desember 2012 atau tiga tahun dari sekarang yang berarti akhir dari bumi.
Cerita legenda kiamat Maya itu bukan cerita baru. Pada 1960-an, seorang sarjana menulis sebuah buku berdasarkan ramalan bangsa Maya itu, bahwa Armageddon akan datang ketika kalender itu habis dan lahir gerakan baru.
Beberapa suku di Guatemala, masih menggunakan kalender hitungan panjang itu. Orang yang percaya kiamat mengatakan, bahwa bangsa Maya tahu sesuatu yang besar akan terjadi pada 2012.
Teori kiamat akan terjadi pada 2012 juga berhubungan dengan tabrakan antar planet. Banyak orang percaya, NASA menyembunyikan informasi sebuah planet yang sedang dalam jalur akan menabrak bumi. Teori tabrakan itu berdasarkan klaim akan munculnya planet Nibiru yang seharusnya ditemukan bangsa Sumeria dan akan menabrak bumi.
Bencana tabrakan planet itu awalnya diprediksi akan terjadi pada Mei 2003. Namun karena pada tanggal itu tidak terjadi apa-apa, maka ramalan diundur menjadi Desember 2012.
Ancaman lain adalah bahaya badai matahari raksasa yang diperkirakan puncaknya pada 2012. Aktivitas badai matahari ini memiliki sebuah siklus, dengan puncak kira-kira setiap 11 tahun.
Saat mencapai puncaknya, jilatan api matahari dapat menyebabkan gangguan komunikasi satelit, meskipun insinyur telah belajar bagaimana membangun perangkat elektronik yang aman dari sebagian besar badai matahari namun jutaan perangkat eletronik bisa terancam rusak.
Teori kerusakan bumi lain adalah adanya pergeseran kutub. Kerak bumi disebut akan melakukan rotasi 180 derajat sekitar inti. Beberapa website menyebut adanya hubungan antara rotasi dan polaritas magnetik bumi, yang berubah tidak beraturan dengan pembalikan gaya tarik bumi setiap 400.000 tahun sekali.
Lalu apakah bumi memang sedang terancam? NASA membantah hal itu, karena pembalikan rotasi bumi tidak mungkin terjadi. Ilmuwan peneliti senior NASA Don Yeomans menyebut memang ada gerakan dari benua secara perlahan, misalnya Antartika berada di dekat khatulistiwa ratusan juta tahun yang lalu, tetapi itu tidak relevan dengan klaim kebalikan rotasi.
Selain itu NASA menegaskan pembalikan magnet juga tidak akan menyebabkan kerugian bagi kehidupan di Bumi. Selain itu pembalikan magnetik bumi juga tidak akan terjadi dalam beberapa milenium.
NASA juga menegaskan tidak ada risiko khusus yang terkait dengan badai matahari pada 2012. Puncak badai matahari berikutnya akan terjadi dalam kerangka waktu 2012-2014 tapi diperkirakan tidak akan berbeda dari siklus sebelumnya sepanjang sejarah yang sudah berlangsung.
Sementara NASA menegaskan klaim Nibiru dan cerita-cerita lain tentang planet sejenis tidak ada dasarnya. Jika Nibiru atau Planet X benar-benar sedang menuju bumi pada 2012, maka astronom bisa melacak setidaknya satu dekade terakhir, dan akan terlihat sekarang dengan mata telanjang.
Yang ada adalah Eris dan merupakan planet kerdil Pluto yang akan tetap berada di luar tata surya. Jarak terdekat planet itu sekitar 4 miliar mil. NASA menyebut bumi selalu terancam komet dan asteroid. Namun tabrakan besar sangat jarang terjadi. Terakhir, tabrakan besar terjadi 65 juta tahun lalu yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Astronom NASA saat ini juga sedang melakukan survei yang disebut Spaceguard Survey untuk menemukan asteroid besar jauh sebelum menabrak bumi. “Kita telah menentukan bahwa tidak ada ancaman asteroid sama besarnya dengan yang membunuh dinosaurus.
“Semua pekerjaan ini dilakukan secara terbuka dengan penemuan-penemuan diposting setiap hari di situs web NEO NASA, sehingga dapat dilihat masyarakat bahwa tidak ada bencana pada 2012,” tulis NASA.
“Tidak ada hal buruk akan terjadi pada bumi pada 2012. Planet kita telah berjalan baik selama lebih dari 4 miliar tahun, dan dapat dipercaya ilmuwan di seluruh dunia tahu tidak ada ancaman yang terkait dengan 2012,” imbuh Don Yeomans. [mdr]

Minggu, 25 Oktober 2009

Soal Seleksi Olimpiade Fisika Assyifa

Bagi yang berminat mengikuti pembinaan olimpiade fisik SMAIT Assyifa, silahkan kerjakan soal-soal di bawah ini. berapapaun soal yang bisa dikerjakan, silahkan kumpulkan selambat-lambatnya hari kamis, 29 Oktober 2009 di meja P Nanang. terimakasih

1. Benda bermassa m = 3 kg ditarik dengan beban M = 8 kg.
Jika gesekan tali dengan katrol diabaikan dan percepatan
grafitasi 10 m/s2, maka tentukan:
(a) Tegangan tali, (b) Percepatan benda m dan M.

2. Benda mempunyai massa 15 kg terletak pada bidang datar (papan) dan g = 10 m/s2. Hitung gaya normal yang dialami benda terhadap bidang papan. Jika papan digerakan:
(a) vertikal ke atas dengan pecepatan tetap, (b) vertikal ke atas dengan percepatan 3 m/s2.

3. Suatu benda mempunyai massa 500 gram diletakkan di atas bidang miring yang kasar dengan sudut kemiringan 45°, jika koefisien gesek kinetik 0,3 dan percepatan grafitasi bumi 10 m/s2, maka tentukan: (a) gaya gesek kinetik, (b) percepatan benda!

4. Sebuah mobil massanya 2 ton bergerak dengan percepatan 100 km/jam pada saat direm dengan gaya tetap sebesar 3.104 N, maka tentukan jarak yang diperlukan sampai mobil berhenti!

5. Sebuah balok ditempatkan pada bidang miring licin. Sudut kemiringan bidang dan horizontal adalah 45°. Jika panjang bidang miring adalah10 meter, tentukanlah waktu yang dibutuhkan oleh benda tersebut saat tiba di ujung bidang miring!

6. Sebuah gaya F diberikan pada benda ber massa m1 dan menghasilkan percepatan 3 m/s2. Gaya yang sama diberikan pada benda ber massa m2 dan menghasilkan percepatan 1 m/s2.
(a) Berapakah nilai ratio m1/ m2?
(b) Jika m1 dan m2 digabung, berapakah percepatan yang dihasilkan oleh gaya F?

7. Sebuah benda bermassa 5 kg (g = 10 ms-2) digantungkan dengan seutas tali, tentukanlah gaya tegangan tali pada saat itu: a. sistem dalam keadaan diam
b.sistem bergerak ke atas dengan percepatan 5,2 ms-2.

8. Sebuah benda digantung dengan seutas tali. Dalam keadaan diam, tegangan talinya adalah 100 N, (g = ms-2). Jika tali hanya mampu menahan tegangan sebesar 180 N, dengan percepatan maksimum berapakah benda tersebut dpt ditarik ke atas, tepat pada saat tali akan putus?

Kamis, 30 Juli 2009

Tim Olimpiade Fisika Indonesia Berhasil Pertahankan Emas

Tim Olimpiae Fisika Indonesia (TOFI) berhasil mempertahankan medali emas dalam kejuaraan International Physics Olympiad (IPHO) ke-40 di Merida Yucatan Mexico pada 12-19 Juli 2009.

"Kami tidak menemukan kendala karena soal tahun ini lebih mudah dibandingkan tahun lalu," ujar peraih medali emas IPHO ke-40 di Meksiko, Fernaldo Richtia Winnerdy, ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta, di Jakarta, Rabu petang.

Ia mengatakan, kompetisi IPHO 2009 terdiri dari tiga soal teori yang memakan waktu selama lima jam pada tahap pertama perlombaan dan dua soal eksperimen yang juga memakan waktu selama lima jam pada tahap dua. Persentase soal 70 persen untuk tes teori dan 30 persen untuk tes praktikum.

Menurut dia, dalam ajang tersebut negara yang menjadi pesaing tim IPHO Indonesia, antara lain China, Thailand, dan India.

Sementara itu, Direktur Pembinaan SLTA, Dr. Sungkowo, mengatakan prestasi tim IPHO Indonesia tidak melorot karena masih bisa mempertahankan emas dan dari kelima peserta yang mewakili Indonesia pada ajang tersebut, semuanya meraih medali.

"Saya merasa cukup puas dan bangga karena tim IPHO Indonesia bisa mempertahankan medali emas dan semua peserta merebut medali," ujarnya.

Meski negara-negara peserta IPHO sempat diliputi perasaan was-was karena harus berkompetisi di negara Mexico yang diberitakan sebagai tempat permulaan pandemi flu babi (H1N1), akhirnya IPHO 2009 ke-40 berhasil dilaksanakan dengan diikuti 317 siswa dari 71 negara.

Ia menambahkan, siswa yang mendapatkan medali pada kejuaraan IPHO akan diberi beasiswa, di antaranya untuk medali emas akan mendapat beasiswa hingga program S3 dan perguruan tingginya dipilih berdasarkan kehendak siswa.

Peraih medali perak mendapat beasiswa hingga program S2 dan perguruan tingginya juga dipilih berdasarkan kehendak siswa, dan medali perunggu mendapat beasiswa hanya program S1 dan perguruan tingginya hanya di Indonesia yang dipilih oleh pemerintah.

Kelima siswa Indonesia yang meraih medali, yaitu Fernaldo Richtia Winnerdy dari SMAK BPK Penabur, Gading Serpon, Banten meraih emas dengan nilai 38,40. Winson Tanputraman dari SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta, meraih perak dengan nilai 32,6.

Selanjutnya, Dzuhri Radityo Utomo dari SMAN 1 Yogyakarta, meraih perak dengan nikai 30,00. Andri Pradana dari SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta, meraih medali perak dengan nilai 25,45 dan Paul Zakaria Fajar Hanakata dari SMAN 1 Denpasar, Bali, meraih perunggu dengan nilai 21,75.

"Dengan berhasilnya Indonesia merebut medali emas, tampaknya sedikit mengobati citra Indonesia di mata dunia akibat peristiwa ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat pagi (17/7).

Ia menambahkan, ke depan pembinaan dan pelatihan harus ditingkatkan, agar tim IPHO Indonesia bisa meraih empat medali emas pada tahun 2007 dalam ajang IPHO ke 37 di Singapura.

Sumber : Antara (22 Juli 2009)

Rabu, 29 Juli 2009

Adakah Tuhan dalam fisika

From : Febdian Rusydi

fisika?” - sepertinya pernah menjadi pertanyaan banyak orang juga. Setelah lebih enam tahun berkelana, saya lupa sendiri dengan pertanyaan itu. Sampai akhirnya secara tidak sengaja saya masuk kelas [Super String Theory](http://tinyurl.com/go7m3) - yaitu salah satu kandidat [Theory of Everything](http://febdian.net/theory_of_everything) atau Teori Segalanya, gabungan Teori Kuantum dan Teori Gravitasi - dan entah kebetulan atau tidak topik yang sama juga diulang dengan lebih gamblang dalam kelas [Subatomic Physics](http://tinyurl.com/e6bct). Sebelum saya bicara tentang keberadaan Tuhan dalam fisika, sedikit saya hendak mengulas Teori Segalanya. Ceritanya, alam semesta kita ini (hanya) dikontrol oleh empat gaya fundamental: gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya lemah, dan gaya kuat. Gaya gravitasi berhasil dijelaskan dengan sangat indah dan anggun oleh Einstein dalam Teori Relativitas Umumnya (plus dengan tensor yang sampai sekarang masih membuat rambut saya makin kriting hehe). Sementara sisanya dijelaskan dengan begitu cerdas oleh Teori Kuantum – teori yang kata orang bisa menjelaskan dengan baik dunia makro tanpa memberi kesempatan orang untuk mengerti kenapa. Adalah Einstein yang pertama kali berpikir bahwa empat gaya fundamental ini semestinya bisa dijelaskan dalam sebuah teori umum (analogi dengan *The One Ring* dalam novel *The Lord of the Rings*). Menurut sebuah artikel yang saya baca, Einstein benar-benar yakin Tuhan itu tidak bermain dalam penciptaan Alam Semesta - ada ucapannya yang terkenal yang kira-kira berbunyi “saya ingin tau pikiran Tuhan sewaktu membuat alam semesta ini”. Einstein menghabiskan sisa hidupnya - dimulai dua atau tiga tahun setelah dia menyelesaikan Teori Relativitas Umumnya (1915) - untuk membangun teori ini (yang kemudian disebut Teori Segalanya. Usaha pertama yang dia lakukan adalah menyatukan gaya gravitasi dengan gaya elektromagnetik. Dua gaya ini memang memiliki keindentikan model matematika, yaitu besarnya sama-sama tergantung (1/r^2). Sayang, dia gagal. Belakangan orang sadar bahwa Teori Segalanya dapat dilakukan dengan menyelesaikan Teori Kuantum untuk gaya elektromagnetik, lemah, dan gaya kuat. Gabungan tiga gaya ini disebut [Teori Unifikasi Agung](http://diary.febdian.net/~old/diary_04wk03-1.htm). Setelah itu barulah digabung dengan si cantik Teori Gravitasi untuk menjadikannya Teori Segalanya. Kemudian, Abussalam dan kawan-kawan berhasil menggabungkan electromagnetic dan weak force menjadi satu, kemudian disebut sebagai Unification Electroweak Theory (beliau dapat nobel thn 1979 untuk itu). Langkah selanjutnya adalah menggabungkannya dengan Strong Force theory. Baiklah, kita tidak akan membahas lebih detil lagi soal si “the One Ring” ini. Pikiran yang menganggu saya waktu itu (selain hitungan-hitungan matematika yang ternyata tidak seenak menikmati fisikanya) adalah **apakah “the One Ring” itu adalah akhir dari ilmu fisika?** Jika ya, apakah kita sudah memecahkan teka-teki terbesar hidup kita tentang keberadaan kita dan Tuhan? Atau, apakah Tuhan memiliki sesuatu yang lain setelah “the One Ring”?. Atau, yang lebih parah, semua pendekatan ilmiah yang kita defenisikan benar (secara relativ) selama ini salah kalau kita gagal mendapatkan “the One Ring”? Pertanyaan yang paling mendasar, mengenyampingkan asumsi ke-Tuhan-an yang saya pakai pada pertanyaan di atas adalah **apakah ADA peran Tuhan dalam keteraturan alam semesta ini?** Jangan-jangan emang tidak ada?" Fakta tertulis adalah tidak ada Tuhan dalam semua pemodelan (persamaan) dan pendekatan ilmiah untuk menjelaskan sebuah fenomena. ###Masak *sich*?### Upst... tunggu dulu, itu belum selesai kalimatnya. Sambungannya: tapi, bagi orang beragama fakta itu dijadikan sebagai bukti nyata kehadiran Sang Khalik, karena semua pemodalan dan pendekatan ilmiah untuk sebuah fenomena tak lain dan tak bukan adalah sunnatullah (ayat-ayat Allah). Fakta itu, dianalogikan sebagai berikut. Manusia, bisa berdiri tegak dan gagah, secara ilmiah dijawab karena tulang punggung. Bayangkan, pusat massa kita ada disekitar dada, engsel kaki yang menghubungkan tapak kaki dan lengan kaki juga jauh dari struktur keseimbangan. Secara fisika, manusia tidak bisa berdiri tegak dan gagah seperti yang biasa kita lakukan. Seorang rekan mengatakan, manusia adalah bagian dari "kesetimbangan terbalik". Tapi konsep kesetimbangan terbalik sendiri melibatkan pergerakan, sementara manusia masih bisa berdiri seimbang tanpa harus berlari. Perhatikan monyet dan famili spesisnya, tidak pernah berdiri sempurna. Lututnya dibengkokkan ke depan, dan badan juga dicondongkan ke depan. Ini semua untuk meraih kesetimbangan antara pusat massa di dadanya dan posisi engsel kakinya. Kenyataannya, manusia adalah menjadi satu-satunya makhluk yang berpusat massa di paruh setengah ke atas yang bisa berdiri tegap sempurna. Kenapa? Karena susunan tulang punggung kita memungkinkan untuk itu. Tentu saja kemudian dibantu oleh syaraf-syarat motorik keseimbangan yang diatur oleh otak belakang kita. Tapi, syaraf-syaraf itu juga dimiliki oleh hampir semua makhluk berjalan dimuka bumi ini. Dan sekarang kasusnya adalah sebagai berikut. Kita coba berdirikan manusia yang sudah meninggal (mayat), baik yang baru maupun yang sudah lama. Secara biologis dan fisika, seharusnya dia bisa berdiri. Letak pusat massa sama, engsel kaki juga sama, punya tulang belakang dan juga syaraf-syarat motorik kesetimbangan... Tapi, apakah dia bisa bediri tegap seperti kita?! Terus dijawab, "Lha, kan syaraf-syarafnya tidak jalan!". Ya betul, tidak jalan. Tapi kenapa tidak jalan? Karena ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang tidak bisa dideskripsikan dengan sempurna oleh fisika, oleh biologi, oleh kimia, oleh ilmu manapun juga, yaitu apa yang disebut [Ruh](http://febdian.net/al_israa_85).... Itu kalau dikaji dari sisi kita yang beragama. Sementara dari sisi mereka yang justru melihat benar-benar tidak ada Tuhan, lain lagi. Mereka justru yakin, alam semesta ini adalah sebuah osilasi harmoni. Lahir dan mati adalah bagian dari osilasi itu. Wajar. Keteraturan alam semesta, susunan quark dalam proton, susunan proton dalam atom, susunan atom dalam molekul kristal, semuanya penuh keteraturan. Juga peredaran tata surya dan pengembangan Alam Semesta yang juga penuh keteraturan. Semuanya adalah semua bagian dari osilasi harmoni tersebut. Alam Semesta ada dan sudah teratur, tidak perlu lagi ada yang mengatur. Alam Semesta sudah tahu apa yang harus dilakukan, tidak perlu lagi ada yang mendiktekan. Begitulah kira-kira diskusi saya dengan beberapa teman dan disarikan dari beberapa sumber tentang ketidakadaan Tuhan dalam fisika. ###Kehadiran Tuhan### Berbicara tentang kehadiran Tuhan, mungkin pendekatan paling cepat dalam fisika ada di dunia kosmologi. Tuhan-lah yang memulai alam semesta ini dengan dentuman besar (bagi yang percaya dengan Teori Dentuman Besar). Teori "Alam Semesta dimulai dari dentuman besar" adalah salah satu teori penting dalam ilmu cosmology. Ilmu fisika kita, belum sanggup menjelaskan secara *kaffah* apa yang terjadi pada tiga menit pertama yang terkenal itu (the first 3 minutes). Kelanjutan dari Teori Dentuman Besar adalah kehancuran total (*Big-crunch*). Nah, untuk hal ini, para ilmuwan sudah mulai meraba-raba kehadiran dan kemungkinannya terjadi dengan ilmu fisika yang kita punya sekarang. Namun, Teori Dentuman Besar dan Kehancuran Besar bukanlah satu-satunya teori penciptaan Alam Semesta. Teori Relativitas Umum Einstein, yang merupakan dasar ilmu kosmologi modern, memiliki solusi lain tentang Alam Semesta. Solusi lain ini mengatakan bahwa alam semesta hadir tanpa dentuman besar dan terus berposes tanpa pernah ada akhir. Walaupun Teori Dentuman Beasr sebagai awal alam semesta adalah teori yang paling banyak dianut oleh sebagian besar para kosmologis sekarang, tapi secara ilmiah belum ada satupun yang berhasil memberikan jaminan tentang hal ini. Begitulah. Banyak sekali argumen yang menyatakan Tuhan itu memang hadir dalam fenomena alam. Dan, dalam waktu yang bersamaan juga ada anti-argumen yang menyatakan sebaliknya. ###Terus, gimana dong?### Ya *gak gimana-gimana*. Seperti kata teman saya [Ismail Fahmi](http://ismailfahmi.org), kesadaran itu ada 2: kesadaran atas dan kesadaran bawah. Kesadaran atas adalah pikiran, pencapaian logika yang menjawab misteri fenomena alam ini. Sementara kesadaran bawah adalah hati, pencapaian kekaguman pada Sang Pencipta. Ada yang sudah bisa mencapai kedua-duanya, seperti bulan purnama - pemantulan cahayanya begitu sempurna. Ada juga yang baru setengah, seperti bulan sabit, tetap bercahaya walau tidak bulat sempurna.

Rabu, 22 Juli 2009

Skenario Kiamat dalam Fisika: Kiamat di Bumi

Kiamat, adalah sebuah keniscayaan, baik dalah ranah agama maupun sains. Dalam Islam setiap muslim wajib beriman kepada kiamat. Al Quran dan hadits memberikan panduan kepada kita tentang tanda-tanda, dahsyat, dan keadaan kiamat itu. Namun, Allah tidak memberi tahu kepada kita kapan pastinya kiamat itu seperti pada surat Al A'raaf (7:187):

Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadinya?"

Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskannya waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat itu) sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba."

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) seakan-akan kamu mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) itu pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."

Keniscayaan terjadinya kiamat juga diamini oleh Fisika. Model Alam Semesta menyaratkan adanya terjadi kiamat (kehancuran), hanya saja dalam Fisika setidak-tidaknya ada tiga jenis kiamat: kiamat di Bumi, kiamat di Tata Surya, dan kiamat di Alam Semesta. Pada tulisan pertama ini akan dibahas tentang kiamat di Bumi.

Kiamat di Bumi

Fisik Bumi

Bumi Bumi sampai sekarang adalah satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup dari level rendah (seperti amuba) sampai tinggi (seperti manusia). Dari luar angkasa Bumi terlihat biru (disebut juga planet Biru), tenang dan damai — walaupun polusi sudah sangat parah terjadi di Bumi. Tidak seorang astronotpun yang pergi ke angkasa tidak rindu untuk balik ke Bumi.

Berdasarkan model yang ada, Bumi kita sudah berumur sekitar 4,54 biliun tahun (1 biliun adalah 109). Radiusnya ~6x106 meter dengan massa ~6x1024 kg yang memberi Bumi potensial gravitasi yang kuat untuk tetap berjalan diorbitnya mengelilingi Matahari dan pada waktu bersamaan memegang Bulan untuk mengorbit mengelilinginya.

Ada air yang menutupi ~70% permukaan Bumi yang menjadikan Bumi satu-satunya planet yang memungkinkan untuk ditinggali. Bumi juga memiliki atmosphere yang berlapis-lapis dan sebagian besar dari nitrogen dan oksigen dengan komposisi yang sangat mengagumkan — jika komposisi penyusun atmosfir tidak seperti yang kita punya sekarang, atmosfir bisa meracuni paru-paru kita. Atmosfir selain untuk cadangan udara bernapas, juga untuk melindungi Bumi dari hempasan batu-batu meteor. Bumi juga mengeluarkan medan magnet yang juga menjadi tameng dari efek-efek radiasi yang berasal dari luar angkasa.

Lapisan Bumi

Lapisan Bumi
Ilustrasi lapisan Bumi.

Bumi terdiri dari lapisan-lapisan bebatuan. Secara umum lapisan Bumi bisa dikategorikan dalam tiga bagian: inti (core), mantel (mantle), dan kerak(crust).

Inti Bumi terbentuk saat Bumi terbentuk pertama kali. Dengan ketebalan ~3500 km, ~30% massa Bumi terdapat pada inti ini. Komposisi inti didominasi oleh zat besi (Fe): inti bagian dalam (inner core) adalah besi padat, sedangkan inti luar (outer core) adalah besi cair. Inti luar ini mengontrol Magnet Bumi.

Bagian berikutnya adalah mantel yang berupa batu-batu keras dari silikat (senyawa silikon dan oksigen). Ketebalannya 12.900 Km, sangat tebal. Mantel bagian luar (upper mantle, disebut juga asthenosphere) berupa batu-batu cair (disebut magma) yang sangat panas dan mengalir — panas Bumi berasal dari bagian ini. Pergerakkan magma ini kemudian sanggup menggerakkan bagian lithospere (kulit Bumi). Inilah cikal bakal gempa.

Lempeng Bumi

Lapisan terluar adalah kulit bumi tempat kita "menempel" berupa lempengan-lempangan (plates). Lempengan kulit ini pada dasarnya "mengapung" di atas magma — gunung-gunung yang berada di kulit Bumi berfungsi seperti paku untuk menancapkan lempengan tersebut untuk tidak bergerak terlalu drastis.

Lempeng Bumi memberikan wajah Bumi seperti yang kita miliki sekarang. Tapi karena lempeng Bumi terus bergerak — karena pergerakan magma — wajah Bumi pun terus-menerus berubah, memang tidak dalam waktu yang sebentar. Dulunya Bumi hanya punya satu benua besar, sebelum akhirnya terurai menjadi lima benua seperti yang kita miliki sekarang. Dan mungkin, dalam ratusan tahun ke depan ada pulau yang hilang atau muncul, atau malah mungkin ada benua yang berubah.

Cincin-api Lempengan ini tidak satu utuh seperti kulit bola, tapi terpecah-pecah seperti kulit jeruk yang sudah dikupas dan ditempelkan lagi satu sama lain. Pecahan-pecahan lempengan disebut tektonik. Sambungan lempengan-lempangan membentuk semacam garis di permukaan Bumi, antara lain lempengan Afrika, Antartika, Australia, Eurasia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan lempengan Pasifik.

Sambungan lempengan tersebut ada yang membentuk garis (lihat gambar), di mana pada daerah ini sangat rawan gempa — 90% gempa di Bumi terjadi berasal dari pertemuan lempeng di garis ini. Garis ini disebut juga "cincin api" (ring of fire), dan Indonesia dilewati oleh garis-cincin ini!

Gempa Bumi

Lempengan tektonik tertahan sedemikian rupa sehingga sanggup melawan pergerakan magma di bawahnya. Namun sangat memungkinkan jika kemudian lempengan tersebut bergerak relatif terhadap lempengan yang lain, sehingga dua lempeng bisa saling mendekat (sampai berbenturan), menjauh, atau bergesekan dengan arah paralel. Ini semua menimpulkan getaran keras yang merambat sampai ke permukaan tanah yang kemudian disebut gempa.

Gempa mungkin diikuti oleh empat hal: terbuatnya lembah atau gunung baru, meletusnya gunung, keluarnya magma dari perut Bumi (magma yang sudah keluar dari perut Bumi disebut lava), dan terakhir jika terjadi di dasar laut mengakibatkan tsunami.

Pergerakan magma yang terus menerus membuat kulit Bumi selalu dalam proses evolusi. Konsekuensinya potensi gempa selalu tinggi untuk terjadi. Gempa sudah terjadi semenjak Bumi terbentuk dan akan terus terjadi. Gempa-gempa kecil selalu terjadi di sepanjang cincin-api, gempa besar memang jarang tapi terjadi secara berulang (berperiodik).

Kerusakan gempa pada sebuah kota tidak hanya bergantung pada kekuatan gempa (biasanya diukur oleh satuan Skala Richter, SR), tapi juga seberapa jauh kota tersebut dari pusat gempa (episentrum) dan bagaimana tanah itu bergetar. Karena alasan itu gempa di Jogja pada Mei 2006 yang "hanya" berskala ~5.5 SR relatif lebih menghancurkan daripada gempa di Bengkulu September 2007 kemarin.

Bahaya sekunder gempa (seperti gunung meletus dan tsunami) juga tidak kalah berbahayanya. Masih jelas ingatan kita kedahsyatan tsunami di Aceh akhir tahun 2005 dan kemudian di Pangadaran di awal tahun 2006. Atau bagaimana dahsyatnya (walau kita hanya mendapatkan ceritanya saja) letusan gunung Krakatau pada tahun 1889, menyemburkan batu-batu besar baik berupa cair (lava) dan padat. Di kampung ayah saya, Pasir laweh (Batu Sangkar, Sumatera Barat), masih bisa disaksikan bongkahan-bongkahan batu sebesar rumah tipe 45 bertingkat dua yang berasal dari letusan gunung Merapi pada tahun 1975.

Gempa dan bahaya sekunder gempa lainnya sangat berpotensi menghabiskan umat manusia dan segala peradabannya. Kita tahu tapi sampai sekarang kita tidak mampu berbuat apa-apa. Kalau sekarang kita sudah sanggup dengan baik memprediksi iklim dan cuaca (termasuk memperkirakan kedatangan angin topan) dan juga sudah punya cara meminimalisir kerugian badai, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan terhadap gempa. Ilmu dan teknologi kita belum sanggup untuk memprediksi gempa, apa lagi mengatasi gempa. Jika gempa terjadi, hanya diam yang bisa kita lakukan. Jelas sekali ketidakberdayaan manusia di sini.

Artikel terkait di febdian.net: Gempa: Bagaimana, Mengapa, dan Apa

Gempa dan Gravitasi

Saya belum menemukan literatur yang membahas tentang pengaruh gempa pada gravitasi di permukaan Bumi. Namun, saya berpendapat (hipotesis) bahwa ada perubahan kerapatan gravitasi yang terjadi pada wilayah yang terjadinya gempa.

Jika pada kondisi normal (tidak gempa) gaya gravitasi Bumi seragam menuju ke pusat Bumi, tidak demikian adanya pada kondisi gempa. Ketidakseragaman ini membuat kita kehilangan keseimbangan, baik kita sedang menyentuh tanah atau tidak. Jika ketidakseragaman ini besar, mungkin mampu menggeser objek-objek yang berat seperti gunung sekalipun.

Ini adalah sesuatu yang menarik untuk diteliti. Mungkin ada para pembaca yang tertarik untuk melakukan riset ini, saya tidak keberatan untuk bergabung.

Apa Kata Al Quran

Sura Az-Zilzal (99)

1. Apabila Bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. 2. Dan Bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya.

Surat Al-Qariah (101)

1. Hari kiamat, 2. Apakah hari kiamat itu? 3. Dan tahukah kamu apa hari kiamat itu? 4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, 5. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Menghitung Kecepatan Terbang Nabi Sulaiman

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya (Bagaimana Nabi Sulaiman Terbang) bahwa Nabi Sulaiman alaihissalam mempunyai kemampuan terbang yang kecepatannya diterangkan dalam Al Qur’an surat Saba’ (34:12): Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman,yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)[1235] dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya. QS Shaad (38:36) Berdasar petunjuk Al Qur’an tersebut dapat dihitung kecepatan terbang Nabi Sulaiman. Bila pada catatan kaki terjemahan Al Qur’an oleh Depag RI bahwa kecepatan yang ditempuh Nabi Sulaiman dari pagi sampai sore hari sama dengan yang ditempuh onta yang cepat dengan perjalanan 2 bulan. Penjelasan tersebut berdasar asumsi bahwa di Palestina (tempat kerajaan Nabi Sulaiman) pada waktu itu perjalanan menggunakan onta. Apabila menggunakan kecepatan onta sebagai acuan maka dapat diketahui bahwa kecepatan onta balap bisa mencapai 40 MPH (64,37 km/jam), bila kecepatan ini yang digunakan untuk perhitungan tidak tepat karena untuk perjalanan jauh onta hanya mampu menempuh jarak 48 km/hari bahkan dengan karavan hanya mampu menempuh jarak 25 MPH/hari. Berdasar petunjuk dalam Al Qur’an, pada waktu itu Nabi Sulaiman senang memelihara kuda dan lebih banyak menggunakan kuda, seperti dalam Al Qur’an Surat Shaad (38:30-33): 30. Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya), 31. (ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, 32. maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan." 33. "Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku." Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. Dengan demikian untuk menghitung jarak perjalanan darat selama 2 bulan lebih sesuai berdasarkan kecepatan kuda. Rata-rata kecepatan kuda berlari sedang untuk perjalanan jauh yaitu 40 MPH (64,37 km/jam). Seperti disebutkan pada QS Shaad ayat 31 di atas, bahwa kuda mampu berlari dalam perjalanan sejak pagi sampai sore dan lebih cepat pada sore hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam menempuh perjalanan, kuda kadang berjalan kadang berlari. Untuk memperoleh perkiraan dapat dirata-rata antara kuda berjalan dengan kuda berlari sedang. Dari data yang ada kecepatan kuda berjalan yaitu 4 MPH. Dengan demikian kecepatan rata-rata kuda untuk perjalanan yaitu: (4 + 40)/2 = 22 MPH atau 35,4 km/jam. Apabila dalam sehari perjalanan sejak pagi sampai sore adalah 12 jam maka jarak yang ditempuh selama satu hari dengan kuda yaitu: 12 X 22 MPH = 264 Mile/day atau 424,87 km/hari Jarak yang ditempuh selama 2 bulan atau 60 hari dapat dihitung: 264 X 60 = 15.840 Mile atau 25.492 km Bila waktu dihitung sejak pagi sampai sore adalah 12 jam maka kecepatan terbang Nabi Sulaiman yaitu jarak yang ditempuh kuda selama 2 bulan dibagi dengan waktu tempuh Nabi Sulaiman terbang sejak pagi sampai sore: 25.492/12 = 2.124,33 km/jam Kecepatan tersebut hampir sama dengan 2 kali kecepatan suara, sebagai perbandingan pesawat jet mampu terbang 3.000 km/jam atau 3 kali kecepatan suara. Sungguh luar biasa karunia Allah yang diberikan kepada Nabi Sulaiman. Apakah mungkin pada jaman itu sudah ada eknologi untuk terbang dengan kecepatan itu? Sangat mungkin dan ada yang lebih cepat lagi yaitu dari negeri Saba’ ke Palestina degan jarak 2.000 km dapat dipindahkan singgana ratu Bilqis dalam waktu hitungan sepersekian detik (sebelum mata berkedip). Baca tulisan: Teknologi Teleportasi di Jaman Nabi Sulaiman. Tentu kita akan bertanya, dengan apa Nabi Sulaiman terbang? Berdasar hasil perhitungan tersebut dapat diduga bahwa ada suatu wahana yang diciptakan oleh anak buah Nabi Sulaiman yang terdiri dari jin dan syetan. Wahana tersebut bisa saja berupa pesawat terbang canggih karena pada jaman itu teknologi sudah sangat maju. Disebutkan dalam Al Qur’an Al Anbiyaa' (21: 81-82): 81. Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. 82. Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu. Juga pada ayat lain dijelaskan: Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. QS Saba’ (34:13) Apabila ada pertanyaan: Semaju apa jaman Nabi Sulaiman itu? Kebesaran dan kemajuan jaman Nabi Sulaiman tidak akan dapat disamai oleh generasi berikutnya. Seperti dalam doa Nabi Sulaian seperti yang tercantum pada Al Qur’an Surat Shaad (38:35): Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." Semoga semakin menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Maha benar Allah dengan segala FirmanNya. Sragen, 8 Syawal 1428 H L. Farid Http://elfarid.multiply.com/ Catatan kaki: [1235]. Maksudnya bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan. NB; Apabila ada kekeliruan dan keslahan karena keterbatasan ilmu dan pemahaman penulis. Sangat diharapkan masukan dari siapa saja yang lebih menguasai ilmu tafsir Al Qur’an. Referensi: 1. Al Qur’an Digital ver 2.1 , http://www.alquran-digital.com 2. Horse speed in MPH – How fast is your horse going?, http://www.ultimatehorsesite.com/info/horsespeedmph.htm Sebelumnya saya posting di: http://elfarid.multiply.com/journal/item/205/

Mengapa Nabi Muhammad Isra' Mi'raj?

Sampai saat ini pemahaman tentang Isra' Mi'raj masih memiliki perbedaan pandangan secara mendasar. Satu pihak menganggap peristiwa isra' Mi'raj hanyalah sekedar perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dengan segala keajaiban dan kemustahilan dalam dimensi manusia ( Baca: ISRA' MI'RAJ: Mu'jizat, Salah Tafsir, dan Makna Pentingnya dan Di manakah Tujuh Langit Itu?). Pandangan lain memahami peristiwa Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang dapat dijelaskan dalam ilmu yang dipahami manusia karena merupakan peristiwa di alam nyata (baca: Isra' Mi'raj, Einstein dan Kebenaran Firman Illahi). Penjelasan tentang peristiwa Isra' Mi'raj hanya ada 1 ayat dalam Al Qur'an yaitu di dalam QS. Al-Isra':1 : "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Dan didukung ayat penjelas tentang Isra' Mi'raj dalam QS. An-Najm:13-18: "Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." Ada beberapa hadits yang berkaitan dengan Isra' Mi'raj tetapi keshahihannya masih perlu diteliti lebih lanjut karena ada kisah Israiliat yang tercampur didalamnya. Bila bertanya kapan Isra' Mi'raj terjadi? Menurut Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz tentang kepastian terjadinya malam isra mi'raj ini tidak disebutkan dalam hadits-hadits shahih, tidak ada yang menyebutkan bahwa itu pada bulan Rajab dan tidak pula pada bulan lainnya. Semua yang memastikannya tidak benar berasal dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Demikian menurut para ahli ilmu hadits. Allah mempunyai hikmah tertentu dengan menjadikan manusia lupa akan kepastian tanggal kejadiannya. Kemudian ada pertanyaan mendasar yang perlu dipertanyakan: Mengapa Nabi Muhammad Isra' Mi'raj? Apakah untuk menerima perintah sholat 5 waktu? Bukankah di dalam Al Qur'an sudah dijelaskan dalam banyak ayat tentang perintah sholat 5 waktu dan tata caranya? Mengapa Nabi Muhammad harus terbang ke langit? Menjawab pertanyaan tersebut tidak bisa serta merta dipotong hanya dengan jawaban dogmatis. Justru dari pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dilakukan dekonstruksi pemahaman tentang Isra' Mi'raj dengan menyusun ulang rangkaian ayat Al Qur'an dan hadits shoheh. Perlu beberapa ahli dibidangnya meliputi berbagai ilmu mulai dari ulama Al Qur'an, ahli hadits, ahli astronomi dan ahli fisika. Berdasarkan dekonstruksi tersebut akan diperoleh benang merah bahwa Isra' Mi;raj adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad yang benar-benar nyata ada di dunia ini, bukan sekedar mimpi atau pengalaman spiritual belaka. Hasil penyusunan ulang tafsir tentang Isra' Mi'raj secara lebih luas akan lebih memberikan pencerahan bahwa Al Qu'an menjelaskan dalam banyak ayat tentang penciptaan alam semesta, alam semesta, planet-planet, dabbah (makhluk hidup) yang tersebar di bumi dan antariksa, peredaran benda-benda angkasa yang teratur adalah peristiwa yang ditunjukkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara langsung dengan Isra' Mi'raj. Pemahaman ayat-ayat yang berkaitan dengan hal tersebut niscaya akan lebih mudah ketika Nabi Muhammad SAW ditunjukkan secara langsung dengan Isra' Mi'raj, perjalanan pulang pergi dari planet bumi ke Sidratul Muntaha dengan kecepatan terbang malaikat yang 50 kali lebih cepat dari cahaya. Wallahu alam bishawab Sebelumnya saya posting di: http://elfarid.multiply.com/journal/item/707

KECEPATAN CAHAYA MENURUT AL QUR'AN

KECEPATAN CAHAYA Kecepatan cahaya adalah kecepatan yang tercepat di jagat raya ini yaitu 299279.5 Km/det. Bisa ditentukan/dihitung dengan tepat berdasar informasi dari petunjuk AL Quran Mungkin anda pernah tahu bahwa konstanta C, atau kecepatan cahaya yaitu kecepatan tercepat di jagat raya ini diukur, dihitung atau ditentukan oleh berbagai institusi berikut: • US National Bureau of Standards C = 299792.4574 + 0.0011 km/det • The British National Physical Laboratory C = 299792.4590 + 0.0008 km/det • Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik". Tapi anda seharusnya tahu bahwa konstanta C bisa dihitung/ditentukan secara tepat menggunakan informasi dari kitab suci yang diturunkan 14 abad silam: Al Quran, kitab suci umat Islam Penemu hitungan ini adalah seorang ahli Fisika dari Mesir bernama DR. Mansour Hassab El Naby ”Dialah (Allah) yang menciptakan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanya tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)" (QS 10:5) ”Dialah (Allah) yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar dalam garis edarnya" (QS 21:33). “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu."(QS 32:5) Berdasar ayat-ayat tersebut diatas, terutama ayat yang terakhir (QS 32:5) dapat disimpulkan bahwa : Jarak yang dicapai Sang urusan selama satu hari sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan C . t = 12000 . L dimana : C = kecepatan Sang urusan t = waktu selama satu hari L = panjang rute edar bulan selama satu bulan Berbagai sistem kalender telah diuji, namun “Sistem kalender bulan sidereal” menghasilkan nilai C yang persis sama dengan nilai C yang sudah diketahui melalui pengukuran Ada dua macam sistem kalender bulan: 1. Sisyem sinodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi. 1 hari = 24 jam 1 bulan = 29.53059 hari 2. Sistem sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta. 1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik = 86164.0906 detik 1 bulan = 27.321661 hari Sebuah catatan tentang kecepatan bulan (v) Ada dua tipe kecepatan bulan : 1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut: ve = 2 . p . R / T dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam Jadi ve = 2 * 3.14162 * 384264 km / 655.71986 jam = 3682.07 km/jam 2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Yang ini yang akan diperlukan. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus a, sehingga: v = Ve * Cos a Dimana a adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal a = 26.92848o Jadi: C . t = 12000 . L Ingat ! L = v . T C . t = 12000 . v . T Ingat ! v = ve . Cos a C . t = 12000 . ( ve . Cos a ) . T Ingat ! ve = 3682.07 km/jam a = 26.92848o T = 655.71986 jam t = 86164.0906 det C = 12000 . ve . Cos a . T / t C = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 det C = 299792.5 km/det Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui ! Nilai C hasil perhitungan C = 299792.5 Km/det Nilai C hasil pengukuran  US National Bureau of Standards C = 299792.4574 + 0.0011 km/det  The British National Physical Laboratory C = 299792.4590 + 0.0008 km/det  Konferensi ke 17 tentang Ukuran dan Berat Standar “Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 detik " Kesimpulan (dari Artikel Prof Elnaby) “Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta C hasil pengukuran selama ini dan juga mnunjukkan kebenaran AlQuranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah Sang pencipta alam semesta.” Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu. Referensi: Elnaby, M.H., 1990, A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C http://www.islamicity.org/Science/960703A.HTM Fix, John D., 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic Frontier, 1st edition, Mosby-Year Book, Inc., St Louis, Missouri The Holy Quran online, http://islam.org/mosque/quran.htm Nb: Saya ngopy file pps tentang artikel ini dari komputer adikku yang tidak terlacak tautannya. Silahkan memahami presentasi dari file pps yang bisa didownload di bawah ini. elfarid Penjaga Sanggar Mewah http://elfarid.multiply.com File lampiran: http://www.divshare.com/download/2296456-ec6