Rabu, 13 Januari 2010

Gerhana Matahari Cincin (GMC) Januari 2010

Gerhana Matahari Cincin hanya bisa diamati di wilayah Afrika, India, Burma, dan China. Sedangkan di Indonesia akan terlihat sebagai Gerhana Matahari Sebagian dan bisa diamati di Sumatera, Kalimantan, dan sebagian Jawa. Juga merupakan satu-satunya Gerhana Matahari yang akan bisa teramati di Indonesia di tahun 2010.

Gerhana terjadi pada hari Jum’at, 15 Januari 2010 M/29 Muharram 1431 H:

sumber: Nasa-Google
sumber: Nasa-Google

Mulai Gerhana = 14:39:13 WIB

Pertengahan Gerhana = 15:18:19 WIB

Akhir Gerhana = 15:54:45 WIB

Gerhana Matahari
sumber: www.eclipse.org.uk

sumber: eclipse.gsfc.nasa.gov

Gerhana merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT yang harus kita renungkan. Sebagimana dalam Hadits di atas jika terjadi gerhana disunnahkan untuk shalat Gerhana (kusuf/khusuf) dimulai dengan bertakbir, shalat, berdo’a dan bershadaqah.

*Edaran PP PERSIS te (kusuf/khusuf) dimulai dengan bertakbir, shalat, berdo’a dan bershadaqah.

Senin, 16 November 2009

LAPAN Sudah Teliti 'Kiamat' 2012 Sejak 1975

INILAH.COM, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ternyata telah meneliti 'kiamat' yang diramalkan pada 2012 sejak 1975. Benarkah ramalan kiamat itu akan terjadi?

Menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan LAPAN, Bambang S Tedjasukmana fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 sebenarnya bukanlah kiamat. Melainkan adalah badai Matahari.

Prediksi tersebut berdasarkan pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an. Dan di Indonesia telah dilakukan LAPAN sejak tahun 1975.

Menurutnya, badai Matahari itu akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari. Kedahsyatan ledakkan itu menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima yang telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Sedang CME, adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel-partikel berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik.

Gangguan cuaca Matahari itu ternyata dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi. Selanjutnya, berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF).

Selain itu, dapat juga membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, Seperti terganggunya magnet Bumi yang berdampak pada terganggunya alat pacu jantung.

Untuk mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, LAPAN telah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LPAN Bandung. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio.

Langkah antisipasi LAPAN yang juga telah dilakukan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari muncul badai antariksa ini. Yakni Dephan, TNI, Dephub, PLN, Depkominfo dan Pemerintah Daerah. Jadi, ramalan Suku Maya yang diangkat dalam film 2012 sebaiknya tidak perlu ditanggapi serius apalagi dipercayai. [*/mut]

Kesesatan Film Kiamat Ala Hollywood



Selasa, 17/11/2009 09:11 WIB Cetak | Kirim

Film kiamat 2012 garapan Hollywood sudah menuai protes dari tokoh Islam. Adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang, KH Mahmud Zubaidi yang pertama kali mengecam film yang sudah tayang di Indonesia itu.

Menurutnya, sebagai umat Islam, harus mempercayai bahwa kiamat merupakan rahasia Allah. Jadi, jangan percaya dengan ramalan kiamat versi bangsa Maya. ”Film itu tidak pantas untuk ditayangkan, karena bisa mempengaruhi pemikiran umat. Soal kapan kiamat, itu kuasa Sang Pencipta. Jadi kita tidak boleh menentukan hari itu. Itu menyesatkan,” tegas Ulama Malang ini.

Berbeda dengan KH Mahmud, Ketua MUI pusat, KH Amidhan tidak begitu mempermasalahkan film itu. ”Secara pribadi, saya tidak menganggap itu masalah besar. Asalkan, film 2012 tidak diasosiasikan dengan hari kiamat. Kiamat hanya Allah yang tahu. Dan film hanya fiksi, bukan kisah nyata,” jelas Amidhan di Jakarta kemarin.

Mungkin, apa yang dijelaskan Amidhan ada benarnya. Bahwa film yang menelan biaya produksi sebesar dua ratusan juta dolar atau sekitar 2 trilyun rupiah itu tidak lebih dari sekadar khayalan orang-orang film. Dan itu tidak lepas dari trik bisnis Hollywood untuk meraup uang sebanyak-banyaknya. Dalam tayang selama tiga hari di 105 negara, film ini sudah meraup untung 25 juta dolar.

Kalau dikritisi lebih dalam, film garapan Roland Emmerich ini tidak lebih dari ungkapan ketakutan yang berlebihan terhadap ramalan bencana dari kacamata orang atheis. Film berdurasi 158 menit ini sama sekali tidak menggambarkan kebesaran bahkan keberadaan Tuhan dan kekerdilan manusia. Pesan yang bisa ditangkap dari film ini justru menuhankan ilmu pengetahuan dan kebodohan agama.

Seperti umumnya film-film Hollywood yang lain, film 2012 lebih cocok menggambarkan suasana peperangan ala koboi Amerika dengan keganasan alam. Selain itu, nalar logika ilmiah film ini begitu dangkal dan sentuhan religusitasnya yang sangat sangat kering.

Satu hal yang sudah biasa dalam film Hollywood, penggambaran betapa bijaksananya Amerika. Terlebih lagi presidennya. Dalam film ini, presiden Amerika adalah di antara mereka yang tidak mau meninggalkan ketakutan rakyatnya ketika pemimpin dunia yang lain sudah kabur menyelamatkan diri. Sang presiden pun digambarkan menemui ajal bersama rakyatnya yang sedang menderita.

Apa yang disampaikan Ketua MUI Malang memang benar, ”Film ini sangat menyesatkan.” mnh

NASA Menilai Bumi Aman Inilah Argumentasi Kiamat 2012


INILAH.COM, Jakarta - Ketakutan kiamat akan terjadi pada 2012 telah merasuki seluruh dunia. Lalu dari mana kekhawatiran kiamat itu, dan landasan sains apa yang mendukung teori itu?
Teori bumi akan kiamat 2012 banyak dipengaruhi oleh legenda suku Maya yang dimulai pada 3.114 SM. Bangsa Maya membuat kalender 'hitungan panjang' yang berlangsung selama 5.125 tahun dan akan habis pada pada 21 Desember 2012 atau tiga tahun dari sekarang yang berarti akhir dari bumi.
Cerita legenda kiamat Maya itu bukan cerita baru. Pada 1960-an, seorang sarjana menulis sebuah buku berdasarkan ramalan bangsa Maya itu, bahwa Armageddon akan datang ketika kalender itu habis dan lahir gerakan baru.
Beberapa suku di Guatemala, masih menggunakan kalender hitungan panjang itu. Orang yang percaya kiamat mengatakan, bahwa bangsa Maya tahu sesuatu yang besar akan terjadi pada 2012.
Teori kiamat akan terjadi pada 2012 juga berhubungan dengan tabrakan antar planet. Banyak orang percaya, NASA menyembunyikan informasi sebuah planet yang sedang dalam jalur akan menabrak bumi. Teori tabrakan itu berdasarkan klaim akan munculnya planet Nibiru yang seharusnya ditemukan bangsa Sumeria dan akan menabrak bumi.
Bencana tabrakan planet itu awalnya diprediksi akan terjadi pada Mei 2003. Namun karena pada tanggal itu tidak terjadi apa-apa, maka ramalan diundur menjadi Desember 2012.
Ancaman lain adalah bahaya badai matahari raksasa yang diperkirakan puncaknya pada 2012. Aktivitas badai matahari ini memiliki sebuah siklus, dengan puncak kira-kira setiap 11 tahun.
Saat mencapai puncaknya, jilatan api matahari dapat menyebabkan gangguan komunikasi satelit, meskipun insinyur telah belajar bagaimana membangun perangkat elektronik yang aman dari sebagian besar badai matahari namun jutaan perangkat eletronik bisa terancam rusak.
Teori kerusakan bumi lain adalah adanya pergeseran kutub. Kerak bumi disebut akan melakukan rotasi 180 derajat sekitar inti. Beberapa website menyebut adanya hubungan antara rotasi dan polaritas magnetik bumi, yang berubah tidak beraturan dengan pembalikan gaya tarik bumi setiap 400.000 tahun sekali.
Lalu apakah bumi memang sedang terancam? NASA membantah hal itu, karena pembalikan rotasi bumi tidak mungkin terjadi. Ilmuwan peneliti senior NASA Don Yeomans menyebut memang ada gerakan dari benua secara perlahan, misalnya Antartika berada di dekat khatulistiwa ratusan juta tahun yang lalu, tetapi itu tidak relevan dengan klaim kebalikan rotasi.
Selain itu NASA menegaskan pembalikan magnet juga tidak akan menyebabkan kerugian bagi kehidupan di Bumi. Selain itu pembalikan magnetik bumi juga tidak akan terjadi dalam beberapa milenium.
NASA juga menegaskan tidak ada risiko khusus yang terkait dengan badai matahari pada 2012. Puncak badai matahari berikutnya akan terjadi dalam kerangka waktu 2012-2014 tapi diperkirakan tidak akan berbeda dari siklus sebelumnya sepanjang sejarah yang sudah berlangsung.
Sementara NASA menegaskan klaim Nibiru dan cerita-cerita lain tentang planet sejenis tidak ada dasarnya. Jika Nibiru atau Planet X benar-benar sedang menuju bumi pada 2012, maka astronom bisa melacak setidaknya satu dekade terakhir, dan akan terlihat sekarang dengan mata telanjang.
Yang ada adalah Eris dan merupakan planet kerdil Pluto yang akan tetap berada di luar tata surya. Jarak terdekat planet itu sekitar 4 miliar mil. NASA menyebut bumi selalu terancam komet dan asteroid. Namun tabrakan besar sangat jarang terjadi. Terakhir, tabrakan besar terjadi 65 juta tahun lalu yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Astronom NASA saat ini juga sedang melakukan survei yang disebut Spaceguard Survey untuk menemukan asteroid besar jauh sebelum menabrak bumi. “Kita telah menentukan bahwa tidak ada ancaman asteroid sama besarnya dengan yang membunuh dinosaurus.
“Semua pekerjaan ini dilakukan secara terbuka dengan penemuan-penemuan diposting setiap hari di situs web NEO NASA, sehingga dapat dilihat masyarakat bahwa tidak ada bencana pada 2012,” tulis NASA.
“Tidak ada hal buruk akan terjadi pada bumi pada 2012. Planet kita telah berjalan baik selama lebih dari 4 miliar tahun, dan dapat dipercaya ilmuwan di seluruh dunia tahu tidak ada ancaman yang terkait dengan 2012,” imbuh Don Yeomans. [mdr]

Minggu, 25 Oktober 2009

Soal Seleksi Olimpiade Fisika Assyifa

Bagi yang berminat mengikuti pembinaan olimpiade fisik SMAIT Assyifa, silahkan kerjakan soal-soal di bawah ini. berapapaun soal yang bisa dikerjakan, silahkan kumpulkan selambat-lambatnya hari kamis, 29 Oktober 2009 di meja P Nanang. terimakasih

1. Benda bermassa m = 3 kg ditarik dengan beban M = 8 kg.
Jika gesekan tali dengan katrol diabaikan dan percepatan
grafitasi 10 m/s2, maka tentukan:
(a) Tegangan tali, (b) Percepatan benda m dan M.

2. Benda mempunyai massa 15 kg terletak pada bidang datar (papan) dan g = 10 m/s2. Hitung gaya normal yang dialami benda terhadap bidang papan. Jika papan digerakan:
(a) vertikal ke atas dengan pecepatan tetap, (b) vertikal ke atas dengan percepatan 3 m/s2.

3. Suatu benda mempunyai massa 500 gram diletakkan di atas bidang miring yang kasar dengan sudut kemiringan 45°, jika koefisien gesek kinetik 0,3 dan percepatan grafitasi bumi 10 m/s2, maka tentukan: (a) gaya gesek kinetik, (b) percepatan benda!

4. Sebuah mobil massanya 2 ton bergerak dengan percepatan 100 km/jam pada saat direm dengan gaya tetap sebesar 3.104 N, maka tentukan jarak yang diperlukan sampai mobil berhenti!

5. Sebuah balok ditempatkan pada bidang miring licin. Sudut kemiringan bidang dan horizontal adalah 45°. Jika panjang bidang miring adalah10 meter, tentukanlah waktu yang dibutuhkan oleh benda tersebut saat tiba di ujung bidang miring!

6. Sebuah gaya F diberikan pada benda ber massa m1 dan menghasilkan percepatan 3 m/s2. Gaya yang sama diberikan pada benda ber massa m2 dan menghasilkan percepatan 1 m/s2.
(a) Berapakah nilai ratio m1/ m2?
(b) Jika m1 dan m2 digabung, berapakah percepatan yang dihasilkan oleh gaya F?

7. Sebuah benda bermassa 5 kg (g = 10 ms-2) digantungkan dengan seutas tali, tentukanlah gaya tegangan tali pada saat itu: a. sistem dalam keadaan diam
b.sistem bergerak ke atas dengan percepatan 5,2 ms-2.

8. Sebuah benda digantung dengan seutas tali. Dalam keadaan diam, tegangan talinya adalah 100 N, (g = ms-2). Jika tali hanya mampu menahan tegangan sebesar 180 N, dengan percepatan maksimum berapakah benda tersebut dpt ditarik ke atas, tepat pada saat tali akan putus?

Kamis, 30 Juli 2009

Tim Olimpiade Fisika Indonesia Berhasil Pertahankan Emas

Tim Olimpiae Fisika Indonesia (TOFI) berhasil mempertahankan medali emas dalam kejuaraan International Physics Olympiad (IPHO) ke-40 di Merida Yucatan Mexico pada 12-19 Juli 2009.

"Kami tidak menemukan kendala karena soal tahun ini lebih mudah dibandingkan tahun lalu," ujar peraih medali emas IPHO ke-40 di Meksiko, Fernaldo Richtia Winnerdy, ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta, di Jakarta, Rabu petang.

Ia mengatakan, kompetisi IPHO 2009 terdiri dari tiga soal teori yang memakan waktu selama lima jam pada tahap pertama perlombaan dan dua soal eksperimen yang juga memakan waktu selama lima jam pada tahap dua. Persentase soal 70 persen untuk tes teori dan 30 persen untuk tes praktikum.

Menurut dia, dalam ajang tersebut negara yang menjadi pesaing tim IPHO Indonesia, antara lain China, Thailand, dan India.

Sementara itu, Direktur Pembinaan SLTA, Dr. Sungkowo, mengatakan prestasi tim IPHO Indonesia tidak melorot karena masih bisa mempertahankan emas dan dari kelima peserta yang mewakili Indonesia pada ajang tersebut, semuanya meraih medali.

"Saya merasa cukup puas dan bangga karena tim IPHO Indonesia bisa mempertahankan medali emas dan semua peserta merebut medali," ujarnya.

Meski negara-negara peserta IPHO sempat diliputi perasaan was-was karena harus berkompetisi di negara Mexico yang diberitakan sebagai tempat permulaan pandemi flu babi (H1N1), akhirnya IPHO 2009 ke-40 berhasil dilaksanakan dengan diikuti 317 siswa dari 71 negara.

Ia menambahkan, siswa yang mendapatkan medali pada kejuaraan IPHO akan diberi beasiswa, di antaranya untuk medali emas akan mendapat beasiswa hingga program S3 dan perguruan tingginya dipilih berdasarkan kehendak siswa.

Peraih medali perak mendapat beasiswa hingga program S2 dan perguruan tingginya juga dipilih berdasarkan kehendak siswa, dan medali perunggu mendapat beasiswa hanya program S1 dan perguruan tingginya hanya di Indonesia yang dipilih oleh pemerintah.

Kelima siswa Indonesia yang meraih medali, yaitu Fernaldo Richtia Winnerdy dari SMAK BPK Penabur, Gading Serpon, Banten meraih emas dengan nilai 38,40. Winson Tanputraman dari SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta, meraih perak dengan nilai 32,6.

Selanjutnya, Dzuhri Radityo Utomo dari SMAN 1 Yogyakarta, meraih perak dengan nikai 30,00. Andri Pradana dari SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta, meraih medali perak dengan nilai 25,45 dan Paul Zakaria Fajar Hanakata dari SMAN 1 Denpasar, Bali, meraih perunggu dengan nilai 21,75.

"Dengan berhasilnya Indonesia merebut medali emas, tampaknya sedikit mengobati citra Indonesia di mata dunia akibat peristiwa ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat pagi (17/7).

Ia menambahkan, ke depan pembinaan dan pelatihan harus ditingkatkan, agar tim IPHO Indonesia bisa meraih empat medali emas pada tahun 2007 dalam ajang IPHO ke 37 di Singapura.

Sumber : Antara (22 Juli 2009)

Rabu, 29 Juli 2009

Adakah Tuhan dalam fisika

From : Febdian Rusydi

fisika?” - sepertinya pernah menjadi pertanyaan banyak orang juga. Setelah lebih enam tahun berkelana, saya lupa sendiri dengan pertanyaan itu. Sampai akhirnya secara tidak sengaja saya masuk kelas [Super String Theory](http://tinyurl.com/go7m3) - yaitu salah satu kandidat [Theory of Everything](http://febdian.net/theory_of_everything) atau Teori Segalanya, gabungan Teori Kuantum dan Teori Gravitasi - dan entah kebetulan atau tidak topik yang sama juga diulang dengan lebih gamblang dalam kelas [Subatomic Physics](http://tinyurl.com/e6bct). Sebelum saya bicara tentang keberadaan Tuhan dalam fisika, sedikit saya hendak mengulas Teori Segalanya. Ceritanya, alam semesta kita ini (hanya) dikontrol oleh empat gaya fundamental: gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya lemah, dan gaya kuat. Gaya gravitasi berhasil dijelaskan dengan sangat indah dan anggun oleh Einstein dalam Teori Relativitas Umumnya (plus dengan tensor yang sampai sekarang masih membuat rambut saya makin kriting hehe). Sementara sisanya dijelaskan dengan begitu cerdas oleh Teori Kuantum – teori yang kata orang bisa menjelaskan dengan baik dunia makro tanpa memberi kesempatan orang untuk mengerti kenapa. Adalah Einstein yang pertama kali berpikir bahwa empat gaya fundamental ini semestinya bisa dijelaskan dalam sebuah teori umum (analogi dengan *The One Ring* dalam novel *The Lord of the Rings*). Menurut sebuah artikel yang saya baca, Einstein benar-benar yakin Tuhan itu tidak bermain dalam penciptaan Alam Semesta - ada ucapannya yang terkenal yang kira-kira berbunyi “saya ingin tau pikiran Tuhan sewaktu membuat alam semesta ini”. Einstein menghabiskan sisa hidupnya - dimulai dua atau tiga tahun setelah dia menyelesaikan Teori Relativitas Umumnya (1915) - untuk membangun teori ini (yang kemudian disebut Teori Segalanya. Usaha pertama yang dia lakukan adalah menyatukan gaya gravitasi dengan gaya elektromagnetik. Dua gaya ini memang memiliki keindentikan model matematika, yaitu besarnya sama-sama tergantung (1/r^2). Sayang, dia gagal. Belakangan orang sadar bahwa Teori Segalanya dapat dilakukan dengan menyelesaikan Teori Kuantum untuk gaya elektromagnetik, lemah, dan gaya kuat. Gabungan tiga gaya ini disebut [Teori Unifikasi Agung](http://diary.febdian.net/~old/diary_04wk03-1.htm). Setelah itu barulah digabung dengan si cantik Teori Gravitasi untuk menjadikannya Teori Segalanya. Kemudian, Abussalam dan kawan-kawan berhasil menggabungkan electromagnetic dan weak force menjadi satu, kemudian disebut sebagai Unification Electroweak Theory (beliau dapat nobel thn 1979 untuk itu). Langkah selanjutnya adalah menggabungkannya dengan Strong Force theory. Baiklah, kita tidak akan membahas lebih detil lagi soal si “the One Ring” ini. Pikiran yang menganggu saya waktu itu (selain hitungan-hitungan matematika yang ternyata tidak seenak menikmati fisikanya) adalah **apakah “the One Ring” itu adalah akhir dari ilmu fisika?** Jika ya, apakah kita sudah memecahkan teka-teki terbesar hidup kita tentang keberadaan kita dan Tuhan? Atau, apakah Tuhan memiliki sesuatu yang lain setelah “the One Ring”?. Atau, yang lebih parah, semua pendekatan ilmiah yang kita defenisikan benar (secara relativ) selama ini salah kalau kita gagal mendapatkan “the One Ring”? Pertanyaan yang paling mendasar, mengenyampingkan asumsi ke-Tuhan-an yang saya pakai pada pertanyaan di atas adalah **apakah ADA peran Tuhan dalam keteraturan alam semesta ini?** Jangan-jangan emang tidak ada?" Fakta tertulis adalah tidak ada Tuhan dalam semua pemodelan (persamaan) dan pendekatan ilmiah untuk menjelaskan sebuah fenomena. ###Masak *sich*?### Upst... tunggu dulu, itu belum selesai kalimatnya. Sambungannya: tapi, bagi orang beragama fakta itu dijadikan sebagai bukti nyata kehadiran Sang Khalik, karena semua pemodalan dan pendekatan ilmiah untuk sebuah fenomena tak lain dan tak bukan adalah sunnatullah (ayat-ayat Allah). Fakta itu, dianalogikan sebagai berikut. Manusia, bisa berdiri tegak dan gagah, secara ilmiah dijawab karena tulang punggung. Bayangkan, pusat massa kita ada disekitar dada, engsel kaki yang menghubungkan tapak kaki dan lengan kaki juga jauh dari struktur keseimbangan. Secara fisika, manusia tidak bisa berdiri tegak dan gagah seperti yang biasa kita lakukan. Seorang rekan mengatakan, manusia adalah bagian dari "kesetimbangan terbalik". Tapi konsep kesetimbangan terbalik sendiri melibatkan pergerakan, sementara manusia masih bisa berdiri seimbang tanpa harus berlari. Perhatikan monyet dan famili spesisnya, tidak pernah berdiri sempurna. Lututnya dibengkokkan ke depan, dan badan juga dicondongkan ke depan. Ini semua untuk meraih kesetimbangan antara pusat massa di dadanya dan posisi engsel kakinya. Kenyataannya, manusia adalah menjadi satu-satunya makhluk yang berpusat massa di paruh setengah ke atas yang bisa berdiri tegap sempurna. Kenapa? Karena susunan tulang punggung kita memungkinkan untuk itu. Tentu saja kemudian dibantu oleh syaraf-syarat motorik keseimbangan yang diatur oleh otak belakang kita. Tapi, syaraf-syaraf itu juga dimiliki oleh hampir semua makhluk berjalan dimuka bumi ini. Dan sekarang kasusnya adalah sebagai berikut. Kita coba berdirikan manusia yang sudah meninggal (mayat), baik yang baru maupun yang sudah lama. Secara biologis dan fisika, seharusnya dia bisa berdiri. Letak pusat massa sama, engsel kaki juga sama, punya tulang belakang dan juga syaraf-syarat motorik kesetimbangan... Tapi, apakah dia bisa bediri tegap seperti kita?! Terus dijawab, "Lha, kan syaraf-syarafnya tidak jalan!". Ya betul, tidak jalan. Tapi kenapa tidak jalan? Karena ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang tidak bisa dideskripsikan dengan sempurna oleh fisika, oleh biologi, oleh kimia, oleh ilmu manapun juga, yaitu apa yang disebut [Ruh](http://febdian.net/al_israa_85).... Itu kalau dikaji dari sisi kita yang beragama. Sementara dari sisi mereka yang justru melihat benar-benar tidak ada Tuhan, lain lagi. Mereka justru yakin, alam semesta ini adalah sebuah osilasi harmoni. Lahir dan mati adalah bagian dari osilasi itu. Wajar. Keteraturan alam semesta, susunan quark dalam proton, susunan proton dalam atom, susunan atom dalam molekul kristal, semuanya penuh keteraturan. Juga peredaran tata surya dan pengembangan Alam Semesta yang juga penuh keteraturan. Semuanya adalah semua bagian dari osilasi harmoni tersebut. Alam Semesta ada dan sudah teratur, tidak perlu lagi ada yang mengatur. Alam Semesta sudah tahu apa yang harus dilakukan, tidak perlu lagi ada yang mendiktekan. Begitulah kira-kira diskusi saya dengan beberapa teman dan disarikan dari beberapa sumber tentang ketidakadaan Tuhan dalam fisika. ###Kehadiran Tuhan### Berbicara tentang kehadiran Tuhan, mungkin pendekatan paling cepat dalam fisika ada di dunia kosmologi. Tuhan-lah yang memulai alam semesta ini dengan dentuman besar (bagi yang percaya dengan Teori Dentuman Besar). Teori "Alam Semesta dimulai dari dentuman besar" adalah salah satu teori penting dalam ilmu cosmology. Ilmu fisika kita, belum sanggup menjelaskan secara *kaffah* apa yang terjadi pada tiga menit pertama yang terkenal itu (the first 3 minutes). Kelanjutan dari Teori Dentuman Besar adalah kehancuran total (*Big-crunch*). Nah, untuk hal ini, para ilmuwan sudah mulai meraba-raba kehadiran dan kemungkinannya terjadi dengan ilmu fisika yang kita punya sekarang. Namun, Teori Dentuman Besar dan Kehancuran Besar bukanlah satu-satunya teori penciptaan Alam Semesta. Teori Relativitas Umum Einstein, yang merupakan dasar ilmu kosmologi modern, memiliki solusi lain tentang Alam Semesta. Solusi lain ini mengatakan bahwa alam semesta hadir tanpa dentuman besar dan terus berposes tanpa pernah ada akhir. Walaupun Teori Dentuman Beasr sebagai awal alam semesta adalah teori yang paling banyak dianut oleh sebagian besar para kosmologis sekarang, tapi secara ilmiah belum ada satupun yang berhasil memberikan jaminan tentang hal ini. Begitulah. Banyak sekali argumen yang menyatakan Tuhan itu memang hadir dalam fenomena alam. Dan, dalam waktu yang bersamaan juga ada anti-argumen yang menyatakan sebaliknya. ###Terus, gimana dong?### Ya *gak gimana-gimana*. Seperti kata teman saya [Ismail Fahmi](http://ismailfahmi.org), kesadaran itu ada 2: kesadaran atas dan kesadaran bawah. Kesadaran atas adalah pikiran, pencapaian logika yang menjawab misteri fenomena alam ini. Sementara kesadaran bawah adalah hati, pencapaian kekaguman pada Sang Pencipta. Ada yang sudah bisa mencapai kedua-duanya, seperti bulan purnama - pemantulan cahayanya begitu sempurna. Ada juga yang baru setengah, seperti bulan sabit, tetap bercahaya walau tidak bulat sempurna.